Lari di Manado



Menado atau manado ? Itu sebenernya pertanyaan yang muncul pada saya ketika menyebut salah satu kota yang berada di wilayah paling utara Indonesia. Tentu jawabanya adalat “Manado”. Mungkin lain kali kita akan diskusikan tentang asal muasal nama Kota ini atau bagaimana sejarah perkebanganya. Kali ini saya haya ingin bercerita tentang pengalaman saya datang ke Kota ini dan Olahraga sejauh 6 Km kurang lebih. Kedatangan saya ke Kota Mando ini bukanlah merupakan pertama kalinya melainkan yang ke-2 kali. Namun kedatangan yang pertama hanya transit saja nah pada kesempatan ke-2 mungkin agak sedikit lama yakni sekitar 4 Hari.


Oke saya hanya ingin bercerita saja tentang pengalaman Olah raga saya di Manado. Saya memulai titik olah raga dari Hotel Arya Duta manado ke arah timur. Saya Jogging kecil dari arah hotel sepanjang Pier Tandean Boulevard kurang lebih sejauh 3 KM ke arah utara melewati Jembatan Soekarno.


1 Km Pertama kiri dan kanan jalanan dipenuhi oleh gedung-gedung perkantoran dan pusat ekonomi karena berdekatan dengan kawasan Mega Mas. Kemudian mamasuki jembatan Soekarno tercium bau amis yang sangaat menyengat karena dibagian bawah jembatan sebelah kanan terdapat pasar tradisional. Setelah memasuki jarak kurant lebih 2 Km, kecepatan lari saya ditingkatkan namun implikasinya kaki dan nafas menjadi semakin berat. Padahal di kiri dan kanan banyak hal yang lumayan menarik perhatian. Dimulai dengan kondisi sungai muara yang penuh dengan sampah. Pelabuhan kapal kecil dan kapan besar, Kemudian di sekitar situ terdapat perkampungan muslim. Dipinggir jalan kiri dan kanan terdapat resto yang namanya bernuansa islam dan beberapa rumah nasi Padang diantara resto-esto seafood yang lumayan besar.


Tidak terasa saya suda memasuki km 3 dan rasanya sudan tidak kuat lagi, yang harusnya saya mengejar taget 4 Km akhirnya saya memutuskan untuk jalan kaki. Dada terasa Panaś dan nefas engos-engosan. Kemudian saya menyebrang dan memutar arah. Beberapa saat saya berjalan kaki dan sambil  memperhatikan kondisi lingkungan. Di sebelah Barat Laut terlihat laut Lepas yang merupakan laut sulawesi dan berbatasn dengang Filiphina. 

Sepanjang jalan menuju pulang terdapat beberapa warung buka untuk sarasan sepreti nasi kuning, bubur dan bubur kacag. 


Saya masih pensarán tengan target 4 km, dan akhirnya saya kembali jogging meskipun tengan tempo yang lebih lambat. Saya kembali ke hotel melalui jalur yang sama pengan ketika saya berangkat. Haya saja saya besada di seberang jalan. Dengan Setengah memaksa akhirnya saya sampai di Km 4. Setelah itu saya kemudian berjalan menjuu hotel. Tanta dirasa saya menembus rekor baru yakni mampu menembus 6 km.  Waktu menujukan pukul 08.00 pagi namun langit terasa terik. Saya pun akhirnya menyelesaikan Olahraga di hari pertama di manado.


Komentar